PASIRPANGARAIAN (Cakra FM)- Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 Pasir Pandak Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu masih belajar di ruangan bersekat karena kekurangan ruangan kelas belajar (RKB). Begitu pun sekolah yang berdindingkan papan ini masih memprihatinkan sejak didirikan 1986 lalu.
Gedung SDN 012 Pasir Pandak yang berdiri dekat Perumahan Sosial Desa Kepenuhan Timur tersebut merupakan bantuan swadaya masyarakat. Sekolah mulai difungsikan tahun ajaran 1986/1987 silam dengan sangat keterbatasan.
Kepala SDN 012 Pasir Pandak Kepenuhan, Darman, mengatakan saat ini jumlah muridnya sekitar 52 orang. Puluhan murid ini masih belajar di ruangan bersekat, sebab hanya memiliki tiga ruangan meliputi dua difungsikan sebagai RKB, sementara satu ruangan difungsikan sebagai ruang guru dan ruang kepala sekolah.
“Saat ini yang paling banyak murid kelas satu, ada 17 orang. Murid masih belajar di ruangan bersekat. Sementara untuk kelas lima tidak ada muridnya tahun ini,” jelas Darman kepada wartawan di ujung telepon, Selasa (11/12/12).
Darman mengaku sudah beberapa kali mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul agar sekolah dipindahkan di lahan sekitar 1 hektar yang telah disiapkan pihak desa, namun sampai saat ini belum ada tanda-tandanya.
“Karena belum ada bantuan, ya dengan terpaksa dua ruangan disekat menjadi dua dan tiga ruangan,” ujarnya.
Dia berharap Pemkab Rohul bantu bangun ruangan layak untuk proses belajar mengajar murid SDN 017 Pasir Pandak. “Kalau bisa ya lengkap dengan ruangan guru dan kepala sekolah,” katanya.
Saat ini, menurut Darman jumlah guru di SDN 017 Pasir Pandak sudah mencukupi seperti 7 PNS dan termasuk kepala sekolah, 2 guru bantu provinsi, 1 guru tidak tetap, dan 1 guru honor komite.
Menanggapi kondisi SDN 017 Pasir Pandak Kepenuhan, Anggota Komisi III DPRD Rohul Ismail mengaku Disdikpora Rohul pernah berjanji jika pada 2011 lalu sekolah ini akan dibangun, namun sampai sekarang belum ada realisasinya.
“Saya melihat, mengapa Dinas Pendidikan kurang respek dengan dunia pendidikan di pedesaan. Janjinya mau membangunnya tahun lalu, tapi janji tinggal janji,” kesalnya kepada wartawan.
Ismail mengungkapkan sudah kesekian kalinya kekurangan RKB di SDN 012 Kepenuhan telah diajukan melalui Musrenbang desa, kecamatan sampai Musrenbang kabupaten, termasuk reses dewan, namun tidak menuai hasil.
“Melalui pembahasan APBD Rohul 2010 lalu, saya juga pernah ajukan untuk pembangunan kelas di SD tersebut, tapi sepertinya SD ini belum menjadi pembangunan prioritas pemerintah,” katanya.
“Yang saya sesalkan, mengapa Dinas Pendidikan mendahulukan pembangunan kelas di SDN 027 Rambah dan SDN 028 Rambah. Padahal dua sekolah ini kan baru berdiri beberapa tahun, sementara SDN 012 Pasir Pandak sudah berdiri sejak tahun 1986 silam namun belum juga dibantu sampai sekarang,” kesalnya lagi.
Ismail mengatakan sejak pertama duduk sebagai wakil rakyat 2009 silam telah memperjuangkan agar SD tersebut dibangun. Pihaknya telah melakukan secara prosedural, baik mengajukan melalui Musrenbang desa, kecamatan, sampai Musrenbang kabupaten, termasuk reses dewan.
“Dalam sidang komisi pun sudah kita sampaikan dan usulkan setiap tahun. Yang menjadi pertanyaan, ada apa dengan SDN 012 ini? Kalau alasan anggaran tidak benar itu. Toh kepala Disdikpora bisa realisasikan kekurangan 12 RKB baru di dua sekolah di Kecamatan Rambah. Ini yang menjadi keprihatinan kami sebagai wakil rakyat,” tuturnya.
“Mungkin ini lah satu-satunya pembanguan yang terbengkalai dari 16 kecamatan di Kabupaten Roklan Hulu, Harapan kita (dewan) dan masyarakat tentunya, banyak yang setuju apabila pembangunan diprioritaskan di daerah terpencil yang sangat membutuhkan,” harapnya.
Belum ada penjelasan resmi dari Disdikpora Rohul, pasalnya kepalanya M Zen yang dikonfirmasi via sambungan teleponnya tidak menjawabnya walau sudah beberapa kalinya dihubungi.***(Arz)
Gedung SDN 012 Pasir Pandak yang berdiri dekat Perumahan Sosial Desa Kepenuhan Timur tersebut merupakan bantuan swadaya masyarakat. Sekolah mulai difungsikan tahun ajaran 1986/1987 silam dengan sangat keterbatasan.
Kepala SDN 012 Pasir Pandak Kepenuhan, Darman, mengatakan saat ini jumlah muridnya sekitar 52 orang. Puluhan murid ini masih belajar di ruangan bersekat, sebab hanya memiliki tiga ruangan meliputi dua difungsikan sebagai RKB, sementara satu ruangan difungsikan sebagai ruang guru dan ruang kepala sekolah.
“Saat ini yang paling banyak murid kelas satu, ada 17 orang. Murid masih belajar di ruangan bersekat. Sementara untuk kelas lima tidak ada muridnya tahun ini,” jelas Darman kepada wartawan di ujung telepon, Selasa (11/12/12).
Darman mengaku sudah beberapa kali mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul agar sekolah dipindahkan di lahan sekitar 1 hektar yang telah disiapkan pihak desa, namun sampai saat ini belum ada tanda-tandanya.
“Karena belum ada bantuan, ya dengan terpaksa dua ruangan disekat menjadi dua dan tiga ruangan,” ujarnya.
Dia berharap Pemkab Rohul bantu bangun ruangan layak untuk proses belajar mengajar murid SDN 017 Pasir Pandak. “Kalau bisa ya lengkap dengan ruangan guru dan kepala sekolah,” katanya.
Saat ini, menurut Darman jumlah guru di SDN 017 Pasir Pandak sudah mencukupi seperti 7 PNS dan termasuk kepala sekolah, 2 guru bantu provinsi, 1 guru tidak tetap, dan 1 guru honor komite.
Menanggapi kondisi SDN 017 Pasir Pandak Kepenuhan, Anggota Komisi III DPRD Rohul Ismail mengaku Disdikpora Rohul pernah berjanji jika pada 2011 lalu sekolah ini akan dibangun, namun sampai sekarang belum ada realisasinya.
“Saya melihat, mengapa Dinas Pendidikan kurang respek dengan dunia pendidikan di pedesaan. Janjinya mau membangunnya tahun lalu, tapi janji tinggal janji,” kesalnya kepada wartawan.
Ismail mengungkapkan sudah kesekian kalinya kekurangan RKB di SDN 012 Kepenuhan telah diajukan melalui Musrenbang desa, kecamatan sampai Musrenbang kabupaten, termasuk reses dewan, namun tidak menuai hasil.
“Melalui pembahasan APBD Rohul 2010 lalu, saya juga pernah ajukan untuk pembangunan kelas di SD tersebut, tapi sepertinya SD ini belum menjadi pembangunan prioritas pemerintah,” katanya.
“Yang saya sesalkan, mengapa Dinas Pendidikan mendahulukan pembangunan kelas di SDN 027 Rambah dan SDN 028 Rambah. Padahal dua sekolah ini kan baru berdiri beberapa tahun, sementara SDN 012 Pasir Pandak sudah berdiri sejak tahun 1986 silam namun belum juga dibantu sampai sekarang,” kesalnya lagi.
Ismail mengatakan sejak pertama duduk sebagai wakil rakyat 2009 silam telah memperjuangkan agar SD tersebut dibangun. Pihaknya telah melakukan secara prosedural, baik mengajukan melalui Musrenbang desa, kecamatan, sampai Musrenbang kabupaten, termasuk reses dewan.
“Dalam sidang komisi pun sudah kita sampaikan dan usulkan setiap tahun. Yang menjadi pertanyaan, ada apa dengan SDN 012 ini? Kalau alasan anggaran tidak benar itu. Toh kepala Disdikpora bisa realisasikan kekurangan 12 RKB baru di dua sekolah di Kecamatan Rambah. Ini yang menjadi keprihatinan kami sebagai wakil rakyat,” tuturnya.
“Mungkin ini lah satu-satunya pembanguan yang terbengkalai dari 16 kecamatan di Kabupaten Roklan Hulu, Harapan kita (dewan) dan masyarakat tentunya, banyak yang setuju apabila pembangunan diprioritaskan di daerah terpencil yang sangat membutuhkan,” harapnya.
Belum ada penjelasan resmi dari Disdikpora Rohul, pasalnya kepalanya M Zen yang dikonfirmasi via sambungan teleponnya tidak menjawabnya walau sudah beberapa kalinya dihubungi.***(Arz)
...jpeg)
0 komentar:
Posting Komentar