Dituding “Biang Rusuh”, Ruko Milik Anggota Dewan Ditabrak Mobil PP Rohul

UJUNGBATU- Rumah Toko “Nora Optical” di Jalan Jendral Sudirman Ujungbatu milik Anggota DPRD Rokan Hulu, Arisman Nora, ditabrak mobil Pemuda Pancasila (PP) yang dikemudikan salah seorang anggotanya bernama Taswan, Rabu (13/12) sekitar pukul 12.30 WIB.

Akibat ditabrak mobil PP yang dikemudikan Taswan warga warga Desa Ngaso Kecamatan Ujungbatu, rolling door Ruko milik Arisman rusak. Penabrakan tersebut diduga ada pernyataan Arisman yang menyatakan PP “Biang Rusuh”.

Kapolres Rohul AKBP Yudi Kurniawan dikonfirmasi melalui Kapolsek Ujungbatu Kompol Dasrizal, mengatakan penabrakan mobil ke Ruko milik Arisman yang dilakukan Taswan belum jelas.

Sesuai berita acara pemeriksaan (BAP) di Mapolsek Ujungbatu, Rabu malam kemarin, Taswan mengendarai mobil hard top nopol BG1968RR berstiker PP langsung mengarahkan mobilnya ke rolling door Ruko Arisman.

“Pintu Ruko yang dijaga salah seorang anak Pak Arisman ditabrak dua kali, dan kemudian tersangka langsung kabur. Setelah kita selidiki dan kita temui di rumahnya, tersangka mengaku jika mobil yang dipakainya diparkir di Netra Hotel Ujungbatu,” jelas Kapolsek Dasrizal, Kamis (13/12/12).

Usai menerima keterangan dari tersangka, Polisi memboyong Taswan dan mobilnya ke Mapolsek Ujungbatu. “Tersangka mengaku kesal dengan Pak Arisman, sehingga dia menabrak ruko tersebut. Kita akan proses tersangka sesuai hukum,” katanya.

Di konfirmasi wartawan di tempat terpisah, Arisman Nora mengaku tidak tahu kejadian tersebut sebab masih di Batam. Saat kejadian, anaknya yang menjaga Ruko.

"Saya mendapat informasi ini dari anak saya. Saya sudah dihubungi pihak Polsek Ujungbatu mengenai kejadian tesebut,” ungkap Arisman kepada wartawan.

Arisman, Anggota DPR Rohul dari Fraksi Hanura ini minta Polisi bersikap profesional dan menindaklanjuti kasus hukum tersebut, sebab yang bersangkutan telah bertindak kriminal.

Arisman menduga jika keberanian tersangka menabrak pintu Ruko miliknya disinyalir adanya protes anggaran bantuan untuk PP Rohul sebesar Rp800 juta. Pasca sidang sepekan lalu, dia mengaku sering menerima ancaman. Oknum tersebut mengaku dari PP Rohul.

“Bahkan sepuluh menit sebelum kejadian ada juga orang yang mengancam saya melalui telpon selulernya,” ungkapnya lagi.

Di lain tempat, Ketua PP Rohul, Taufiq Tambusai, dikonfirmasi via teleponnya mengaku apa yang dilakukan oknum Anggota PP Rohul tersebut bukan masalah ditolaknya anggaran.

“Perlu saya luruskan. Kejadian bukan karena masalah dana, tapi PP se-Indonesia merasa dilecehkan Arisman. Dia pernah menyampaikan pada waktu sidang di DPRD Rokan Hulu, bahwa PP merupakan biang rusuh. Penghinaan ini tidak bisa kami terima dan anggota merasa tersinggung dan kemudian bertindak. Kejadian itu karena emosi anggota, bukan atas perintah saya,” terang Taufiq di ujung telepon.***(Arz)



0 komentar:

Posting Komentar