Kontroversinya pembangunan Tugu Janji Raja, turut menuai protes dari anak kemenakan Napituhuta. Seperti beberapa waktu lalu, tugu ini nyaris dibongkar sebab dinilai tidak sesuai sejarah aslinya antara Raja Rambah dan Raja Napituhuta.
“Waktu itu, saat pembangunannya Dinas Pariwisata belum ada koordinasi dengan LAMR (Lembaga Adat Melayu Riau) Rokan Hulu. Awalnya saya tidak tahu, tapi setelah diminta turun ke lokasi, betul sejarah yang tertulis di tugu ini masih salah,” ungkap Ketua LAMR Rohul Tengku Rafli Armein bergelar Tengku Majolelo di Pasirpangaraian.
Menurut Tengku Rafli yang juga Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rohul, seharusnya di Tugu Janji Raja tertulis perjanjian antara Raja Rambah dan Raja Napituhuta, tapi faktanya di tugu ini tulisan-tulisannya cenderung tentang sejarah Raja Rambah dan Raja Tambusai.
Agar tidak terjadi simpang siur dengan sejarah masa lalu, lanjut Tengku Rafli, dia minta agar tulisan di tugu ini diperbaiki dan lebih menekan terhadap sejarah yakni perjanjian antara Raja Rambah dan Raja Napituhuta.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rohul, Yurikawati mengungkapkan sebelum dibangunnya tugu ini telah ada kesepakatan bersama.
Dia mengaku sudah mendengar pernah akan dibongkar tugu Janji Raja ini, sebab itu sebelum diajukan untuk perbaikannya, dalam waktu dekat Disbudpar Rohul menjadwalkan rapat bersama.
“Jika hasil rapat tugu harus diganti, kita akan ajukan pada APBD Murni Rohul 2013 mendatang. Kita juga tidak mau ini menjadi menjadi masalah di masyarakat,” tutur Yurika.***(Arz)
0 komentar:
Posting Komentar