Terkait Keracunan Empek-empek di PT EDI, Sample Makanan Menunjukkan Mengandung Dua Bakteri

Kapolre Rohul, Yudi Kurniawan
PASIRPANGARAIAN (Cakra FM)- Polisi Resort Rokan Hulu belum menetapkan status tersangka terhadap pedagang keliling, Saifudin (40). Sabtu sore lalu (6/10/12), warga Ujungbatu ini diduga sebabkan 53 karyawan PT Eka Dura Indonesia (EDI) dan anggota keluarganya keracunan makanan empek-empek khas Palembang.

Menurut Kapolres Rohul AKBP Yudi Kurniawan, sample makanan dan muntahan korban baru akan diambil di Laboratorium di Pekanbaru, sehingga penyidik belum bertindak.

“Intinya, hasilnya belum sampai ke penyidik. Jika hasilnya telah sampai tentu akan kita proses,” kata Kapolres Yudi di ujung telepon, Rabu (24/10/12).

Sementara, hasil uji sample makanan empek-empek dari Dinas Kesehatan (Diskes) Rohul menunjukkan makanan mengandung bakteri Streptococcus dan E Coli.

Menurut Kepala Diskes Rohul Wildan Asfan Hasibuan, bakteri Streptococcus biasanya hidup di daerah tenggoran manusia. Diduga makanan terkontaminasi melalui bersin. Sedangkan bakteri E Coli sendiri, katanya berkembang di air yang tidak bersih.

“Diduga saat membuat makanan, pembuatnya tidak menjaga kebersihan. Untuk itu bagi pedagang lain cuci tangan dengan sabun lebih dulu sebelum memasak makanan, termasuk usai membuang air besar, sebab bakteri E Coli ini karena tangan kita tidak bersih,” ungkap Wildan.

Wildan menambahkan, bakteri E Coli juga disebabkan karena sumber mata air atau sumur di rumah yang tidak bersih atau sudah tercemar, sehingga bakteri ini hidup disana.***(Arz)

0 komentar:

Posting Komentar