Salah Satu Peron Atau pengepul Sawit di Rohul |
Rokan Hulu ( Cakra FM) situsriau.com- Keluhan petani sawit makin akibat terpuruknya
harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), agen tuding itu kebijakan dan tindakan pihak
Pabrik Minyak Kepala Sawit (PMKS).
Dikata, Agen TBS
sekaligus Petani Sawit Saparudin, Kamis (27/9), selama ini kecewa dengan sikap
Pemkab Rohul, karena menuding agen atau Penerima Barang (PB) penyebab anjloknya
harga TBS. Padahal jelas itu permaianan perusahaan, buktinya di Kabupaten lain
dan provinsi lain harga TBS mencapai Rp 1.500
sampai 1.600 per- Kg.
“ Kami juga
heran, mengapa mereka seperti tak peduli dengan nasib petani dan tidak ada
tindakan pada perusahaan, kalau di waktu lebaran bisalah dimaklumi, tapi saat
harga minyak goreng menaik, kok harga TBS turun, kami para agen hanya mengambil
uang transportasi antara Rp 250 hingg Rp 300 per Kg, ”ungkapnya.
Diterangkan,
Warga Desa Rambah Samo Barat Kecamatan
Rambah Samo, ditangkat petani
harga TBS rata-rata Rp 750 per- Kg, mereka menjual di pabrik Rp 1.100, tiap
pekannya sekitar 150 Ton sawit dari petani dibelinya untuk dijual ke pabrik.
“ Se-enaknya
pabrik itu membuat harga, padahal sembako tetap menaik, seharusnya Pemkab Rohul tegas dalam memantau
perusahaan itu,”ucapnya.
Diutarakan, harga
TBS di Rohul masing-masing PMKS berbeda-beda, yakni PT. SAI 1.100 per Kg, PT. MAN Rp 1.200, Geng
Rp 1.200 per Kg, Musimas Rp 900 per Kg, PT Rokan 950 per Kg dan lainnya.
Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Rohul Sugiarno melalui
Kasi Pengolahan Pemasaran Sri Yanto, rencananya Jumat (28/9), memanggil seluruh
pengusaha PMKS di Kabupaten Rohul agar melakukan kordinasi mengapa harga TBS
bisa di turunkan.
“ Sekitar 28 PMKS
di Rohul akan dipanggil untuk dimintai keterangan apa alasan turunnya harga TBS
itu,” ujarnya. (*Arz)
0 komentar:
Posting Komentar