Tersangkut kasus pengadaan geenset achmad mengaku di fitnah

Bangkinang (Cakra fm) -Bupati Rokan Hulu Drs H, Achmad Msi, menyebutkan Tuduhan yang menyatakan dirinya terlibat dalam kasus pengadaan geenset senilai 7,9 Milyar Rupiah di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Tahun 2005 merupakan Tindakan Penzaliman Untuk merusak Kredibilitas Citra Dirinya  untuk maju dalam Pilgubri 2013. pernyataan tersebut diungkapkanya di hadapan ribuan masyarakat dan relawan saat meresmikan posko Gerakan Rakyat Dukung Achmad  (Garuda) di kota Bankinang  Kabupaten Kampar selasa (4/12).  

Dihadapan ribuan warga yang hadir achmad menjelaskan, awalanya dirinya tidak berkeberatan untuk melanjutkan Proyek pengadaan Mesin Geenset tersebut, dengan syarat dilakukanya Audit Mendalam Terhadap Pelaksanaan proyek tersebut. Namun setelah dilakukan Audit oleh BPK,  dirinya terkejut karena adanya Kejangalan dalam proses pelaksanaan proyek pengadaan mesin genset PLTD 5X2 MVA dan PLTU 2X3 MVA senilai Rp 45 miliar yang dianggarkan dari dana APBD Rohul tahun 2006, sehingga pelanjutan proyek tersebut dibatalkan.

“setelah mendapatkan laporan Audit BPK diketahui bahwa proyek pengadaan geenset ini ternyata hanya bernilai 22,5 Milyar Rupiah, dan saya Yakin proyek ini 100 persen Mark Up dan saya putuskan tidak melanjutkan proyek ini, karena takut tersandung kasus hukum” ujarnya.
 
Menurutnya, selain sarat Mark-up, tidak dilanjutkanya proyek pengadaan mesin geenset ini juga didasari atas adanya kejanggalan dalam proses pelelangan yang dinilai fiktif dan tanpa melalui pencairan yang sah, seperti adanya Pembayaran Uang muka sebelum adanya pelelangan Melalui Perusahaan Daerah Rohul jaya senilai 7,9 milyar Rupiah kepada David antoni Girl selaku Direktur utama PT Tiga Bintang Mas Abadi, selaku rekanan pengerjaan proyek PT Palu Gada Perkasa Jakarta, sebagai kesepakatan awal kegiatan proyek pengadaan mesin genset senilai Rp 45 miliar yang dianggarkan dari dana APBD Rohul tahun 2006 tersebut.

Ditegaskanya, semua proses pengadaan mesin geenset yang telah menyeret beberapa orang itu terjadi sebelum dirinya dilantik sebagai Bupati Rohul Priode I pada 19 April  2006-2011 yang lalu,

Achmad menyebut dikaitk-kaitkanya dirinya dalam kasus korupsi yang telah menyeret beberpa nama itu merupakan fitnah untuk menjatuhkan kredibilitas seiring dengan terus mengalirnya dukungan masyarakat terhadap niatnya maju sebagai gubernur riau 2013-2018 mendatang. 

“tidak benar jika saya terlibat dalam kasus itu, karena kasus itu telah terjadi sebelum saya menjabat sebagai bupati, pembatalan proyek itu murni karena banyaknya kejanggalan dalam prosesnya, jika saya dikaitkan itu merupakan fitnah untuk menjatuhkan kredibilitas saya” ungkapnya kepada ribuan warga.

Meski mengaku di fitnah, Achmad tetap menghimbau para pendukungnya untuk bersabar dalam menghadapi fitnah yang dilontarkan kepada dirinya,

“Mari kita terangi lampu kita sendiri tanpa harus meredupkan lampu orang lain, yang terpenting saat ini kita harus focus berjuang untuk mencapai tujuan kita pada pilgubri mendatang serunya kepada   ribuan relawan garuda.

Saat ini kasus geenset senilai 45 milyard rupiah itu telah menyeret beberapa nama penting seperti Sekda, Muzawir dan Bendahara Pemkab Rohul, Tengku Azwir ,Hamdan Kasim, Nofriadi, dan M Yanuar selaku panitia lelang. (Arz)    

0 komentar:

Posting Komentar