Lingkungan Tak bersih,102 Karyawan PT SAM Diare, 2 Bocah Meninggal

Pasirpengaraian (Cakra FM) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Rokan Hulu (Rohul)  Wildan Asfan Hasibuan, M. Kes dan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), dr. Grifino Kamis (6/12), mengungkapkan rasa kecewa terhadap manajemen PT Subur Arun Makmur (SAM) II, yang berlokasi di Kecamatan Kunto Darussalam. Pasalnya, perusahaan dinilai tertutup terkait  diare menyerang 102 buruhnya dan 2 bocah meninggal dunia.

Informasi yang diperoleh situsriau.com, diare yang dialami karyawan PT SAM II telah terjadi sejak awal November 2012 lalu. Namun, pihak Diskes Rohul baru menerima laporan kasus itu, Senin sore (3/12) lalu dari personalia perusahaan.

“Sejak 1-30 November 2012, sebanyak 82 buruh dan anggota keluarga karyawan PT SAM II anak perusahaan dari Surya Dumai Group (SDG) ini dikabarkan terserang penyakit diare. Kemudian 2 balita usia 1,5 tahun dan 10 bulan meninggal dunia karena kehabisan cairan tubuh (dehidrasi),” ungkapnya.

Kemudian pada 1-5 Desember 2012, Diskes Rohul mencatat kasus meningkat sampai 20 kasus, sehingga total penderita diare di PT SAM II mencapai 102 orang. Dengan begitu kasus diare di PT SAM II  ini, masuk dalam kejadian luar biasa (KLB), karena ada penderitanya meninggal. “Ini sudah kategori KLB,” ucapnya.

Kabid P2PL Diskes Rohul dr. Grifino mengakui, berdasarkan hasil pantuan timnya, diare di areal PT SAM II ini  karena kurangnya kebersihan di lingkungan pemukiman buruh. Kondisi wilayah pemukimannya sangat kotor, kawasan pemukiman buruh berada di lahan gambut dengan buruknya saluran pembuangan limbah rumah tangga. Selain itu, jarak antara sumur bor dengan septic tank sangat dekat bekisar 7 meter.

“Jarak septic tank  dengan sumur minimal 10 meter, karena  kondisi tanah gambut, seharusnya jaraknya minimal 20 meter,”terangnya.

Ditambahkan, 82 penderita diare terhitung 1-30 November rata-rata berusia antara 0-45 tahun, meliputi usia 0-12 tahun 11 orang, usia 1-5 tahun 31 orang, sementara usia 16-45 thn 40 orang, sedangkan 20 penderita lain terjadi (1-5/12) lalu,  berusia antara 16 tahun sampai 45 tahun. (Arz)

0 komentar:

Posting Komentar